Senin, 01 Juli 2013

Jika Angin Menjadi Sumber Tenaga

Jika Angin Menjadi Sumber Tenaga

Dalam keseharian kita melakukan aktifitas sulit rasanya jika tidak terhubung dengan suatu energi listrik yang sengaja dimanfaatkan dalam penyaluran tenaga terhadap alat-alat kebutuhan kita dalam melakukan kegiatan. Di Negara kita, sumber listrik yang masih mendominasi ialah berbahan bakar fosil layaknya batu bara. Tapi jika kita perhatikan secara seksama, dengan makin berkembangnya teknologi, belakangan sudah begitu banyak ditemukan bahan baku yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik terbarukan seperti tenaga angin, tenaga panas bumi, energi surya maupun mikro hydro, dsb. Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki alam begitu kaya. Akan tetapi sangat disayangkan karena alam ini tidak digunakan secara optimal. Di Indonesia Pembangkit Listrik yang memanfaatkan angin sebagai penggerak utama perkembangannya masih lambat walaupun dibeberapa daerah sudah mulai dibangun tapi masih bersifat percobaan atau penelitian padahal Negara kita termasuk  negara yang kaya akan sumber energi angin. Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki beribu-ribu pulau yang berpotensi mengalirkan energi listrik. Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam. Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversi energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.

Bagaimana cara kerja dari wind turbine?

Pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik).  Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Energi angin adalah sumber energi yang ramah lingkungan, karena ditenagai oleh angin, sumber ini tidak mengotori udara seperti pembangkit yang mengandalkan pembakaran bahan bakar fosil. Turbin angin juga tidak melemparkan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Yang tak kalah penting, energi angin bergantung pada tenaga angin yang dapat diperbarui (dan mungkin tidak akan habis, selama kondisi iklim tidak berubah secara drastis). Dari sisi keekonomian, energi angin merupakan salah satu teknologi energi terbarukan paling murah saat ini.

Sebagai negara agraris,  Indonesia juga “diuntungkan” dengan energi angin. Turbin angin bisa dibangun di atas lahan sawah atau ladang kebun karena tiangnya tidak banyak membutuhkan ruang, sehingga tidak mengganggu kegiatan pertanian/perkebunan. Ditambah lagi, pemilik instalasi turbin bisa menyewa lahan dari petani/pemilik lahan sehingga mendatangkan pemasukan bagi petani di pedesaan, di mana tenaga angin biasanya berada.

Akan tetapi, bukan berarti energi angin tidak memiliki kerugian. Investasi awal pembangunan turbin angin dinilai lebih besar daripada membangun generator bahan bakar fosil. Tantangan lainnya adalah, tiupan angin bersifat sporadis, dan tidak selalu ada ketika dibutuhkan. Energi angin juga tidak bisa disimpan, kecuali dilengkapi dengan aki. Lokasi energi angin biasanya terletak di pedesaan, padahal kebutuhan energi listrik lebih banyak di perkotaan sehingga ada kendala transportasi energi.

Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India dan Denmark telah membuat invesatasi terbesar dalam penghasilan listrik dari angin. Semoga Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang lebih dahulu berhasil dalam progam pemanfaatan energi angin menjadi energi listrik supaya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat dikurangi.

Referensi:
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/5121--pemanfaatan-energi-angin.html
http://engineindo.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://lugiromadoni.blogspot.com/
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/4935--potensi-angin-salah-satu-potensi-yang-relatif-lebih-aman.html

http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar