Jika Angin Menjadi Sumber
Tenaga
Dalam keseharian kita melakukan aktifitas
sulit rasanya jika tidak terhubung dengan suatu energi listrik yang sengaja dimanfaatkan
dalam penyaluran tenaga terhadap alat-alat kebutuhan kita dalam melakukan
kegiatan. Di Negara kita, sumber listrik yang masih mendominasi ialah berbahan
bakar fosil layaknya batu bara. Tapi jika kita perhatikan secara seksama,
dengan makin berkembangnya teknologi, belakangan sudah begitu banyak ditemukan
bahan baku yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik terbarukan seperti
tenaga angin, tenaga panas bumi, energi surya maupun mikro hydro, dsb. Negara
Indonesia merupakan Negara yang memiliki alam begitu kaya. Akan tetapi sangat
disayangkan karena alam ini tidak digunakan secara optimal. Di Indonesia Pembangkit Listrik yang
memanfaatkan angin sebagai penggerak utama perkembangannya masih lambat
walaupun dibeberapa daerah sudah mulai dibangun tapi masih bersifat percobaan
atau penelitian padahal Negara kita termasuk negara yang kaya akan sumber
energi angin. Seperti diketahui bahwa Indonesia memiliki beribu-ribu
pulau yang berpotensi mengalirkan energi listrik. Angin adalah salah satu
bentuk energi yang tersedia di alam. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversi energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin
angin atau kincir angin. Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan
pembangkit listrik yang menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.
Bagaimana cara kerja dari wind turbine?
Pembangkitan listrik tenaga angin ini
yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja
berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan
listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin,
lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin
angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori
medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya
adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator
mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya
karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik
tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui
kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan
arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current)
yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Energi angin adalah sumber energi yang
ramah lingkungan, karena ditenagai oleh angin, sumber ini tidak mengotori udara
seperti pembangkit yang mengandalkan pembakaran bahan bakar fosil. Turbin angin
juga tidak melemparkan emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Yang tak kalah
penting, energi angin bergantung pada tenaga angin yang dapat diperbarui (dan
mungkin tidak akan habis, selama kondisi iklim tidak berubah secara drastis).
Dari sisi keekonomian, energi angin merupakan salah satu teknologi energi
terbarukan paling murah saat ini.
Sebagai negara agraris, Indonesia juga “diuntungkan” dengan energi
angin. Turbin angin bisa dibangun di atas lahan sawah atau ladang kebun karena
tiangnya tidak banyak membutuhkan ruang, sehingga tidak mengganggu kegiatan
pertanian/perkebunan. Ditambah lagi, pemilik instalasi turbin bisa menyewa
lahan dari petani/pemilik lahan sehingga mendatangkan pemasukan bagi petani di
pedesaan, di mana tenaga angin biasanya berada.
Akan tetapi, bukan berarti energi angin
tidak memiliki kerugian. Investasi awal pembangunan turbin angin dinilai lebih
besar daripada membangun generator bahan bakar fosil. Tantangan lainnya adalah,
tiupan angin bersifat sporadis, dan tidak selalu ada ketika dibutuhkan. Energi
angin juga tidak bisa disimpan, kecuali dilengkapi dengan aki. Lokasi energi
angin biasanya terletak di pedesaan, padahal kebutuhan energi listrik lebih
banyak di perkotaan sehingga ada kendala transportasi energi.
Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India
dan Denmark telah membuat invesatasi terbesar dalam penghasilan listrik dari
angin. Semoga Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang lebih dahulu
berhasil dalam progam pemanfaatan energi angin menjadi energi listrik supaya
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat dikurangi.
Referensi:
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/5121--pemanfaatan-energi-angin.html
http://engineindo.blogspot.com/2013/03/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://lugiromadoni.blogspot.com/
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill/4935--potensi-angin-salah-satu-potensi-yang-relatif-lebih-aman.html
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--wind-mill.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar